Penulis : Dwi Ariana Irawati, S.Pd ( Guru Bahasa Indonesia SMKN 7 Malang )
Kata perdana (pertama) selalu membawa kesan tersendiri.
Selasa, 18 Mei 2021, Skavela menghelat acara halal bihalal yang dikemas sederhana tanpa menghilangkan ikonik tahunan, yakni bersalaman seluruh guru dan karyawan sekolah. Budaya yang hanya ada di Indonesia untuk melepas ramadan dan menyambut syawal.
Perbedaan perayaan tampak dari jumlah peserta yang lebih sedikit dari biasanya. Hal ini disebabkan karena upaya preventif sekolah yang berusaha menjaga prokes covid-19 tanpa menghilangkan budaya halal bihalal kita yang bertajuk Sehatkan Diri, Lapangkan Riski, dan Sucikan Hati dengan Silaturahmi ini. Peserta hanya dari warga inti sekolah tanpa menyertakan anggota keluarga.
Satu hal dari sekian banyak muatan nasihat dalam ular-ular atau mauidhoh hasanah yang terekam oleh penulis, bahwasanya Allah maha pemaaf, namun akan terganjal jalan ke surga manusia manakala manusia masih belum termaafkan oleh sesamanya. Maka patutlah disegerakan dalam hal bermaafan satu dan yang lainnya. Kurang lebih begitu yang disampaikan oleh salah satu anggota sekolah sekaligus pengampu mapel PAIBP, Ustadz H. M. Asrori Ardiansyah, M.Pd, rahimahullah.
Momen yang sakral kemudian dilanjut dengan pembinaan PNS SMK Negeri 7 Malang yang dikawal oleh Waka PSDM, Dra. Aida Fitriati bersama Dra. Tri Endarwati, M.M. selaku plt tertunjuk.
Cukup membekas pesan beliau, tentang keutamaan keluarga, utamanya seimbangnya waktu antara karir dan pasangan. Betapa komitmen menjadi hal pertama yang harus disepakati agar terbentuk keluarga yang utuh dan kewajiban PNS terhadap negara terjalankan sesuai peraturan.
Ibu Kepala Skavela pun menambahkan, bahwa beliau memberikan kesempatan seluasnya bagi seluruh warga sekolah untuk produktif demi kemajuan dan meningkatnya nilai jual dan daya saing sekolah.
Dua kegiatan perdana bagi Ibu Tri, sapaan KS SMK Negeri 7 Malang ini disambut antusias oleh warga dengan pemberian dukungan dan ide inovatif yang diwakili oleh Ibu Siti Hanik Zubaidah, M.Pd, Ibu Atik Sri Rahayu, M.Pd, dan Bapak Heri Purwanto, S. Kom.
Maju Skavela, maju Indonesia!
Wallahua’lam bish-shawabi.