Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat memengaruhi kulit, sendi, ginjal, otak, dan organ tubuh lainnya. Penyakit ini ditandai dengan sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan sehat sendiri. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, khususnya selama tahun-tahun reproduktif mereka, dan memiliki kecenderungan genetik yang kuat.
Sejarah pemahaman tentang lupus telah berkembang secara signifikan sejak pertama kali diidentifikasi. Istilah "lupus" sendiri telah digunakan selama berabad-abad, berasal dari kata Latin untuk "serigala," mengacu pada ruam khas di wajah yang sering dianggap mirip dengan gigitan serigala.Pada abad ke-19, dokter mulai membedakan antara jenis lupus yang hanya memengaruhi kulit dan jenis yang juga memengaruhi organ internal. Pada tahun 1948, Dr. Malcolm Hargraves di Mayo Clinic menemukan sel LE (sel lupus eritematosus) dalam sumsum tulang pasien dengan lupus, memberikan bukti pertama bahwa itu adalah penyakit autoimun. Penelitian lebih lanjut di abad ke-20 menyebabkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana penyakit ini mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan identifikasi berbagai bentuk penyakit, seperti lupus eritematosus sistemik (LES) dan lupus eritematosus diskoid (LED). Perawatan untuk lupus juga telah berkembang dari penggunaan steroid hingga pengobatan yang lebih spesifik yang dapat mengurangi aktivitas penyakit tanpa efek samping yang parah. Pengobatan modern, yang termasuk obat-obatan seperti hidroksiklorokuin dan imunosupresan, serta terapi biologis, telah secara signifikan meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup bagi banyak pasien. Penelitian masih berlangsung untuk lebih memahami mekanisme penyakit dan mengembangkan terapi yang lebih efektif dan kurang toksik.
Yang perlu diingat, lupus bukanlah penyakit menular seperti virus flu, melainkan karena faktor genetik atau keturunan. Penyakit ini merupakan gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sehat tubuh sendiri, bukan disebabkan oleh infeksi yang bisa menular dari satu orang ke orang lain. Faktor genetik, lingkungan, dan hormonal dapat berkontribusi pada pengembangan lupus, tetapi tidak dapat ditularkan melalui kontak fisik, udara, atau melalui cara lain seperti penyakit menular umumnya.
Mengapa 10 Mei diperingati sebagai Hari Lupus Dunia? Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit lupus, yang merupakan penyakit autoimun kronis. Penyelenggaraan Hari Lupus Sedunia bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang dampak penyakit ini, tidak hanya bagi individu yang mengidapnya tetapi juga bagi keluarga, teman, dan masyarakat secara luas. Dengan meningkatkan kesadaran, diharapkan dapat mempercepat kemajuan dalam penelitian, perbaikan dalam diagnosis dan pengobatan, serta meningkatkan dukungan bagi mereka yang terpengaruh oleh penyakit ini. Tanggal 10 Mei dipilih untuk memberikan pengakuan global dan menciptakan momentum yang kuat dalam komunitas lupus, menggabungkan upaya berbagai organisasi, pasien, dokter, dan peneliti di seluruh dunia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mendorong pendanaan untuk penelitian lebih lanjut.
Kontributor: Dwi Ariana
Sumber gambar: enkosa.com
Comments powered by CComment